Ketua Majelis Perwakilan Rakyat MPR Indonesia Sidarto Danusubroto kemarin (31/10) di Beijing menyatakan, Indonesia menaruh perhatian besar pada peranan penting Tiongkok di bidang politik, ekonomi dan keamanan bukan hanya di kawasannya, namun juga seluruh dunia. Pembangunan Tiongkok tidak akan mengancam keamanan kawasan, melainkan mendorong perdamaian dan stabilitas kawasannya.
Sidarto mengunjungi Tiongkok atas undangan Ketua Dewan Nasional MPPR Tiongkok Yu Zhensheng. Kemarin malam, Sidarto di Kedutaan Besar Indonesia untuk Tiongkok menerima segenap staf KBRI, wakil mahasiswa Indonesia di Tiongkok serta tokoh-tokoh persahabatan Indonesia-Tiongkok, sekaligus menerima wawancara khusus wartawan CRI.
Pada tanggal 3 Oktober lalu, Presiden Tiongkok Xi Jinping dengan sukses mengadakan kunjungan kenegaraan di Indonesia. Bersama dengan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mengambil keputusan untuk meningkatkan hubungan kedua negara menjadi kemitraan strategis menyeluruh. Berkenaan hal itu, Sidarto menyatakan, langkah tersebut akan menyuntikkan stimulan baru ke dalam hubungan kedua negara dan mendorong perkembangan hubungan antar pemerintah, parlemen dan rakyat kedua negara. Kunjungan Sidarto ke Tiongkok merupakan kunjungan perdananya ke luar negeri sejak menjabat Ketua MPR pada bulan Juli lalu. Tujuannya ialah melaksanakan kesepahaman penting yang dicapai pemimpin kedua negara dan mendorong hubungan kemitraan strategis menyeluruh kedua negara. Ketika berbicara mengenai hubungan Indonesia-Tiongkok, Sidarto menyatakan, hubungan kedua negara kini tengah berada pada masa emas dan tengah menuju masa depan yang lebih cerah.
Sebelumnya, pada 25 tahun yang lalu, Sidarto pernah mengunjungi Beijing. Ia mengatakan bahwa Beijing ketika itu boleh dikatakan adalah kerajaan sepeda. Selain itu, ia juga pernah mengunjungi beberapa kota lain di Tiongkok. Dengan demikian, Sidarto merupakan salah seorang yang menyaksikan kebangkitan Tiongkok selama 30 tahun ini dan ia berpendapat bahwa perkembangan pesat Tiongkok bagai sebuah keajaiban.
Indonesia merupakan negara yang relatif besar pengaruhnya di kawasan Asia Tenggara, juga dunia. Sebagai anggota Kelompok 20, Indonesia dalam beberapa tahun ini mengalami perkembangan pesat di bidang ekonomi. Laju pertumbuhan GDP dipelihara pada angka 6 persen ke atas dan tahun lalu sebesar 6,23 persen yang menempati urutan kedua dunia dengan menyusul Tiongkok. Berkenaan dengan itu, Sidarto menyatakan harapannya agar Indonesia dan Tiongkok dapat mempertahankan pembangunan berkelanjutan ekonomi dan memperluas kerja sama saling menguntungkan. Ia juga berharap agar Tiongkok mempertahankan komitmen pembangunan secara damai dan terus mengobarkan ‘Semangat Bandung’. Ia menyatakan yakin bahwa pembangunan Tiongkok bukanlah ancaman bagi keamanan kawasannya.